1. Machu Picchu (Peru)
eruntuhan paling terkenal di antara semua reruntuhan Inca. Machu
Picchu seakan berada di antara dua puncak gunung dan seringkali tertutup
kabut. Reruntuhan ini tidak dapat terlihat dari Lembah Urubamba di
bawahnya, tempat ini dibangun oleh bangsa Inca tanpa sama sekali
menggunakan roda.
Machu Picchu dibangun pada sekitar abad 15, tapi tempat ini sama
sekali tidak tercatat oleh para Conquistador Spanyol, yang ternyata
menghancurkan tempat tersebut pada tahun 1530. Tempat ini juga masih
belum diketahui tujuan pembangunannya, walaupun banyak sekali tanda
bahwa tempat tersebut memiliki berbagai pusat pemujaan.
Sampai sekarang berbagai ahli arkeologi terus mencari bukti tujuan dibangunnya tempat tersebut.
2. Babilon (Irak)
Reruntuhan ini terletak sekitar 90 km dari kota Baghdad, nama asli
kota ini adalah “Bab-ili” yang berarti “gerbang para dewa”. Kota ini
dikenal luas pada zaman era klasik, sebagai kota yang indah dengan
“Taman Gantung” yang termasuk salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia.
Kota ini berdiri sebagai pusat pemerintahan dan budaya, dan berjaya
selama lebih kurang 15 abad, semenjak kedatangan suku Amor (sekitar 1850
SM) sampai Alexander Agung, yang akhirnya meninggal di sana pada 322
SM. Hammurabi (1892-1750 SM), salah satu penguasa terhebat di Irak juga
membuat kota ini sebagai pusat pemerintahan.
3. Palenque (Meksiko)
Reruntuhan Palenque adalah salah satu dari situs arkeologi terpenting
suku Maya di Meksiko dan Amerika Tengah. Kota yang dibangun di atas
jurang dengan pemandangan indah teluk Meksiko, Palenque seakan
tersembunyi dalam hutan tropis di kaki pegunungan Tumbala, Chiapas,
Meksiko.
Walaupun analisis terhadap potongan tembikar menyatakan bahwa daerah
tersebut sudah dihuni mulai sekitar 100 SM, tapi bangunan yang tersisa
kebanyakan dibangun pada sekitar abad 6 sampai 10 Masehi. Penguasa
terbesar di kota ini adalah Pacal, yang berkuasa pada tahun 603 masehi,
dan membuat berbagai bangunan inovatif yang bertahan bahkan sampai lebih
dari masa berkuasa Pacal yang berkisar 68 tahun. Salah satu bangunan
yang luar biasa adalah Istana, baik dinding dan langit-langit istana ini
dipenuhi ukiran yang menggambarkan upacara dan berbagai aktivitas
penguasa dan para dewa, sehingga kita dapat mengira-ira bagaimanakah
kehidupan suku Maya pada zaman tersebut.
Sampai sekarang hanya 34 dari kemungkinan 500 bangunan yang berhasil
dibebaskan dari timbunan tanah, siapa tahu anda bisa ikutan membebaskan
satu lagi?
4. Ayutthaya (Thailand)
Ayutthaya, dalam bahasa Sansekerta berarti ‘tidak terkalahkan’ memang
tidak sepopuler Bangkok, Chiang Mai atau Phuket, tapi adalah salah satu
daerah di Thailand yang sering dikunjungi turis yang ingin melihat
reruntuhan yang terkenal.
Pada puncak kejayaannya, Ayutthaya adalah ibukota yang sibuk dengan
reputasi yang mencapai banyak negara. Menurut ahli sejarah, perkembangan
Ayutthaya, bahkan melebihi berbagai ibukota di Eropa. Kota ini begitu
makmur sampai Burma (sekarang Myanmar), negara tetangga, begitu iri dan
akhirnya berhasil membakar dan menjarah kota ini. Walaupun sekarang kota
ini tinggal puing, tapi masih sangat indah, dan sekarang dilindungi
sebagai Ayutthaya Historical Park
5. Colloseum (Italia)
Salah satu hasil dari karya bangun bangsa Romawi, sekaligus adalah
reruntuhan bangunan paling terkenal di dunia, nama asli bangunan ini
adalah Flavian Amphiteatre, adalah bangunan teater terbuka berbentuk
elips di pusat kota Roma, Italia.
Bangunan terbesar di jaman Romawi ini mampu menampung 50.000
penonton, digunakan sebagai kontes gladiator dan pertunjukan kepada
publik. Berbagai pertunjukan, seperti pertempuran bohongan, eksekusi,
sampai pertunjukan ulang pertempuran terkenal, juga berbagai drama
berdasar mitologi dipertontonkan di sini. Lebih dari 50.000 orang dan
hewan mati di tempat ini
Walaupun sekarang kerusakan sebagian dari bangunan ini dikatakan
terjadi karena gempa bumi, tapi setidaknya bangunan ini berhasil tetap
tegak berdiri hanya dengan sedikit kerusakan, dan sehingga menjadi salah
satu bangunan yang berhasil membuat terobosan dalam menahan gempa.
6. Tikal (Guatemala)
Tikal adalah situs arkeologi terbesar di dunia sekaligus pusat urban
di tengah kebudayaan Maya Pre-Kolombia. Situs ini terletak di daerah
arkeologi di Peten Basin, Guatemala Utara. Situs ini adalah bagian dari
Tikal National Park dan pada tahun 1979 berada dalam lindungan Unesco.
Tikal adalah salah satu pusat budaya dan populasi suku bangsa Maya.
Berbagai bangunan monumental di situs ini dibangun pada abad ke empat
Masehi. Tikal mencapai puncak kejayaannya pada sekitar tahun 200 – 900
Masehi, dan pada masa tersebut, Tikal mendominasi budaya, politik,
ekonomi dan militer bangsa Maya, sambil terus berinteraksi dengan
berbagai suku bangsa, termasuk Teohuatican di Meksiko.
Setelah masa-masa Tikal dikalahkan oleh Teohuatican pada abad ke
empat Masehi, Tikal mengalami penurunan, bahkan istana yang ada sempat
terbakar. Berbagai bukti menunjukkan bahwa kota ini makin lama makin
sepi sampai akhirnya ditinggalkan pada abad 10 Masehi.
7. Chichén Itzá (Meksiko)
Situs arkeologi terbesar jaman pre-Kolombia yang dibangun oleh bangsa
Maya. Chichen Itza dibangun di utara semenanjung Yucatan, Meksiko.
Daerah ini adalah titik pusat utama di Zaman Klasik. Chichen Itza
dibangun dengan berbagai gaya arsitektur yang dianggap merupakan hasil
dari akulturasi berbagai budaya yang ada di daerah tersebut.
8. Parthenon (Yunani)
Adalah kuil dewi Athena, yang dibangun pada pada abad ke 5 di
Akropolis. Bangunan ini adalah bangunan paling penting yang berhasil
selamat di masa Yunani Klasik, dan dianggap sebagai puncak perkembangan
budaya Klasik Yunani.
9. Biara Trinidad (Paraguay)
Biara yang terltak 25 km dari Encarnacion, di rute yang mengarah ke
Ciudad del Este, Paraguay, adalah bangunan yang paling menarik dalam
sejarah misi Nasrani ke Paraguay.
Trinidad adalah kota yang didirikan oleh para penduduk setempat yang
datang dari San Carlos. Arsitek utama bangunan ini adalah romo Juan
Bautista Prímoli dari Milan dan Catalan Jose Grimau. Gereja yang
dibangun di tempat ini dikatakan sebagai gereja terindah dan terbesar di
seluruh Paraguai (pada zamannya)
10. Copan (Honduras)
Copan adalah kota terbesar dan paling mengagumkan di seluruh pusat
kebudayaan Maya. Terdapat beberapa piramid, kuil dan 21 pilar batu, atau
stelae, dengan berbagai ukiran wajah raja-raja Copan.
11. Palmyra (Siria)
Palmyra, yang terletak di jantung Padang Pasir Siria, seringkali
digambarkan sebagai “pengantin padang pasir”. Sisa bangunan yang ada
menjadi saksi bertapa Ratu Zenobia adalah seorang pemimpin yang heroik.
Palmyra yang didirikan di dekat mata air panas Afqa, adalah tempat
persinggahan ideal sebagai jalur perdagangan antara Irak dan Al Sham
(sekarang adalah Siria, Lebanon, Jerusalem dan Yordania).
Lokasi yang strategis plus kemakmuran daerah ini sangat menarik
pasukan Romawi, yang akhirnya mengambil alih kota ini di tahun-tahun
pertama Masehi. Ahli arkeolgis sampai sekarang menggali daerah tersebut
untuk menemukan sisa-sia bangunan istana ratu Zenobia.
12. Talisay (Filipina)
Salah satu bangunan di Talisay City adalah rumah besar yang dibangun
oleh raja gula di akhir abad 19, dan tidak hanya sekali,tapi dua kali
harus hancur di perang dunia kedua, untuk mencegah agar Jepang tidak
memanfaatkan bangunan tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar